Saya entah kenapa ingat sekali dengan contoh itu. Dan setelah membandingkan professional service di Eropa dan Asia, memang Asians cenderung lebih telaten dan santun walaupun banyak faktor penyebabnya tapi saya anggap budaya juga berpengaruh dalam hal ini.
Akhir-akhir ini, setelah menikah lalu hamil dan punya anak, anggapan ramah dan santun lama kelamaan menghilang. Menurut saya orang Indonesia terutama di tanah air sendiri cenderung comel dan tidak tahu batas privasi. Tentu banyak yang sudah familiar dengan pertanyaan "kapan kawin?" atau "belum hamil juga?" yang sudah cukup mengesalkan. Makin lama pertanyaan2 ini evolved ke level lebih tinggi yang membuat saya makin jauh dari image ramahnya orang Indonesia. Dua pertanyaan 'signature' tadi bolehlah dikategorikan basa-basi, tapi yang saya nggak ngerti itu yang sbb;
Contoh 1
Kondisi: Ibu2 sedang hamil
Ide respon:
- Selamat ya atas kehamilannya!
- Sudah berapa bulan?
- Sudah tau bayinya perempuan atau laki2?
Kenyataan:
- Sudah naik berapa kilo beratnya?
Contoh 2
Kondisi: Pasangan suami istri mengumumkan kelahiran bayi di Facebook
Ide respon:
- Selamat ya! Semoga ibu dan anak sehat2! (atau good wishes lainnya)
- Kapan nih boleh dijenguk?
- Lucu banget bayinya!
Kenyataan:
- Normal atau caesar nih?
- Wah berat/besar banget bayi lo!
Di mananya ya dari sini bisa digolongkan ramah dan menghormati privasi? Ada kalanya saya nggak masalah dgn pertanyaan2 ini kalo misalnya orangnya berhubungan dekat; but most of the time, ini dari random people yang can barely be called 'acquintances' (walopun ngga semua contoh tadi kejadian ke saya ya ^^;). Belum lagi kalo mau membahas soal asi dan sufor yang sepertinya nggak maklum sama kondisi ibu2 baru melahirkan yang biasanya sensitif dan (in my case) can easily be too hard on themselves.
Semakin lama di sini memang mengubah cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain. Nggak ada yang ujug2 namu di sore hari dgn harapan diterima dan disediakan macam2. Mungkin agak kasar, tapi no appointment, no visit. Kadang terasa individualis memang, tapi dengan pemikiran itu jadi respek sekali dengan privasi orang lain. Kalau tidak mau diperlakukan x ya jangan berbuat x. Nggak ribet, masalah sendiri saja diurus sebelum colek2 urusan orang yang tidak juga minta pendapat. La,a-kelamaan standar inilah yang menurut saya (cukup) ramah dan (lebih) santun.
No comments:
Post a Comment